Jumat, 28 Januari 2011

Rasul yang Gundah

Rasulullah SAW gundah... gundah bisa jadi kata yg paling tepat menggambarkan beberapa prilaku para sahabatnya yg mulai berubah, bahkan perubahan itu menyeruak memasuki rumah tangga beliau yakni istrinya Zaenab.

Rasul, setelah sekian lama berpeluh dan bersimbah menegakkan ruh dakwah baik di makkah dan madinah mulai mendengar kabar bahwa beberapa sahabatnya mulai tertarik dengan kerabaniahan para pendeta2 nasrani.

Beberapa orang bahkan menantang nabi, bahwa mereka sanggup untuk tidak makan dan minum hingga berbulan-bulan melebihi rasul yg berpuasa dengan bersahur dan berbuka. Ada juga yang shalat sepanjang hari hingga keluarganya telantar dan penampilannya kusut masai. Sementara disisi lain rasulullah juga mendapat beberapa sahabatnya yang bertekad untuk tidak kawin selama haytnya. Beberapa sahabat yg lain juga mendapati kawan2nya berzikir dg zikir yg suaranya mengganggu sahabat lain saat beribadah di masjid nabi....

Mungkinkah gejala baru...., atau mereka lelah dengan ibadah yg biasa-biasa saja, bukankah rasullullah diutus pada suatu kaum yg jauh dari nilai-nilai mono spiritual pada awalnya. Apakah kecendrungan jahiliyah mulai kembali menyeruak sebagaimana ummatnya nabi musa as yang kembali menyembah anak sapi sebagai wasilah dlm beribadah kepada Allah padahal baru ditinggal sebentar saja oleh musa as ?

Pertanyaan itu terus menggelayut dibenak nabi... Ya Allah tunjukkanlah bahwa yg haq itu haq dan berikan kemampuan pada kami untuk mengikutinya.... batin nabi.

Belakangan ini nabi mendapati seutas tali yang tergantung di dalam masjid..... tali siapa ini ? tanya sang nabi ?... ini tali Zaenab ya Rasul.... ia akan menggelayut ditali ini ketika badannya mulai lelah karena semalaman shalat tahajud....
Rasul menarik napas dalam2, buka.... tali itu dan katakan pada zaenab bahwa badanmu juga mempunyai hak untuk beristirahat... dan jg bertemu Allah dalam keadaan mengantuk sehinga kau tidak tahu apakah kau sedang berdoa pada Allah atau sedang memaki dirimu sendiri...

...dan katakan pada sahabatku yg lain.... aku juga berpuasa tapi aku berbuka, dan puasa yg mereka lakukan sepanjang bulan itu nilainya sama saja dengan puasa 3 hari setiap bulannya...
...dan katakan pada sahabatku yg lain... aku juga kawin, aku menolak kerahiban, dan barang siapa yg menolak kata2ku ini berarti mereka menolak sunnahku....

Terhadap mereka yg berzikir secara masiv di masjid ku katakanlah... bahwa Allah berfirman : "Dan dzkirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan tanpa mengeraskan suaramu, baik di waktu pagi maupun petang, dan janganlah kamu termasuk orang2 yg lalai" (Al-A'raf : 205)

...cukuplah berzikir dengan menyebut Subhanallah walhamdulillah walailahaillah sebanyak bilangan 33 selepas salat fardhu adalah lebih baik dari kehidupan dunia dan seisinya yang mati-matian direngkuh oleh kaum kafir dan musyrik...

Dan ketahuilah wahai para sahabatku : "Sesungguhnya seseorang di antara engkau semua itu dikumpulkan kejadiannyadalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai mani, kemudian merupakan segumpaldarah dalam waktu empat puluh hari itu pula,selanjutnya menjadi sekerat daging dalam waktu empat puluh hari lagi. Selanjutnya diutuslah seorang malaikat, lalu meniupkan ruh dalam tubuhnya dan diperintah untuk menulis empat kalimat, iaitu mengenai catatan rezekinya, ajal serta amalnya dan apakah ia termasuk orang celaka ataupun bahagia. Maka demi Zat yang tiada Tuhan selain daripadaNya, sesungguhnya seseorang di antara engkau semua, niscayalah melakukan dengan amalan ahli syurga, sehingga tiada di antara dirinya dengan syurga itu melainkan hanya jarak sezira' - sehasta, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya, lalu ia melakukan dengan amalan ahli neraka, kemudian akhirnya masuklah ia dalam neraka itu. Dan sesungguhnya ada pula seseorang di antara engkau semua itu, niscaya mengamalkan dengan amalannya ahli neraka, sehingga tidak ada antara orang itu dengan neraka, melainkan hanya jarak sezira' saja, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya,- lalu ia mengamalkan dengan amalan ahli syurga dan akhirnya masuklah ia dalam syurga itu."

Dan rasulpun tersenyum, tapi ia belum sepenuhnya tenang, karena bibit penyimpangan... tampaknya sudah mulai terlihat walaupun penyimpangan itu tampaknya terlihat sangat luhur dan menyilaukan.... adakah Rasul salah hingga hari ini ? Wallahu'alam......

(alfakir abu zahid almalaya dalam tanamkan tasawuf modern dalam jiwamu, Utan Jati 6 Nop 2010)
Selamat datang di new blog Nuansa Muslim